Bandar Lampung, (kaganga)-17 mei 2025 Keberhasilan Polda Lampung dalam memberantas aksi premanisme melalui Operasi Pekat Krakatau mendapat apresiasi dari kalangan akademisi. Salah satunya datang dari Prof. Dr. Hs. Tisnanta, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Lampung (Unila) bidang Filsafat Kenegaraan.
“Saya mengapresiasi langkah-langkah Polri, khususnya Polda Lampung, yang telah bertindak tegas dalam menangani maraknya premanisme di Provinsi Lampung. Fenomena ini telah mengganggu keamanan, ketertiban, dan kedamaian masyarakat,” ujar Prof. Tisnanta.
Ia menilai penting adanya pemetaan menyeluruh terhadap motif dan aktivitas premanisme, terutama yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi, sosial, dan sektor lainnya, agar penanganannya lebih tepat sasaran.
“Polda Lampung perlu memetakan moral dan motif premanisme yang berkembang di wilayah ini. Dengan pendekatan berbasis data dan pemahaman sosial, penanganan akan menjadi lebih terukur dan efektif,” jelasnya.
Prof. Tisnanta juga menekankan bahwa penanganan premanisme tidak bisa hanya dibebankan kepada kepolisian. Ia menyerukan pentingnya kolaborasi berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, perguruan tinggi, organisasi masyarakat sipil, hingga pelaku usaha.
“Semua pihak harus ikut bertanggung jawab dalam mengubah karakter premanisme, agar tercipta ketenangan dan ketertiban. Dengan demikian, Provinsi Lampung akan menjadi lebih damai,” tandasnya.
Keberhasilan Operasi Pekat Krakatau dinilai sebagai hasil kolaborasi antara penegak hukum, pemerintah, akademisi, dan masyarakat, yang perlu terus diperkuat guna menciptakan lingkungan yang aman dan tertib di Lampung.