Lampu penerangan JPO Siger Milenial Kota Bandar Lampung banyak yang mati, Pemerhati kebijakan hukum, sosial dan publik Benny N.A Puspanegara memberi tanggapan.
Benny mendorong aparat yang berwenang untuk segera melakukan audit menyeluruh, begitupun legislatif kota agar aktif menjalankan tu foksinya sebagai fungsi kontrol.
Dewan Kota dibawah kepemimpinan ketua yang sekarang terkesan ‘melempem’ ada apa ini tanya Benny, yang seharusnya sebagai partai pengusung waktu pilkada lebih awal mengkritisinya agar sejalan dengan semangat Presiden yang notabene pemimpin tertinggi di partai.
Lanjut Benny Menurut catatannya sejak pembangunan JPO banyak persoalan contohnya para pekerja proyek yang mengabaikan K3 kesehatan dan keselamatan kerja, serta APD alat pelindung diri.
Ini akibat jika pembangunan tidak dilakukan perencanan dan pengkajian riset yang matang dan mendalam, sekedar mengikuti EGO agar terlihat ‘WAH’ dan berkesan ‘Gagah’, padahal tidak ada urgensinya buat rakyat.
Pembangunan itu harus memperhatikan banyak aspek, aspek keselamatan, lingkungan dan sosial, ‘SUSTAINABLE DEVELOPMENT sepertinya sang Walikota dua priode ini tak mengerti itu.
Tidak sepatutnya yang begini terjadi, karena Wakilnya lebih senior baik dari usia maupun pengalaman dibirokrasi.
Wakil bisa mengingatkan, kasih masukan dan pandangan karena saat pemilu sepaket, pertanggungjawaban juga sepaket. faktanya seperti “mati kutu” pada istri mantan bossnya.
Itulah sebab dia termasuk yang tidak setuju dengan rencana kereta gantungnya Walikota, ditambah lagi belum apa apa sudah berpindah pindah titik jalurnya, terkesan main main semantara persoalan pokok rakyat masih byk. Kalau terus ngotot untuk dilanjutkan ya silakan pake uang pribadi, pungkas Sekjen Bangsawan Muda Indonesia itu.