Cipayung Plus Lampung doa Bersama dan Aksi 1000 Lilin di Tugu Adipura, Aktivis Suarakan Indonesia Darurat Demokrasi

Bandar Lampung( kaganga.id)
Sejumlah organisasi mahasiswa, aktivis, dan elemen masyarakat Lampung menggelar Doa Bersama Solidaritas Kemanusiaan dan Kebangsaan dengan tema “Indonesia Darurat Demokrasi” di Tugu Adipura, Rabu (3/9/2025).

Kegiatan ini dimulai sejak pukul 14.00 WIB sampai malam dan diisi dengan berbagai rangkaian acara, di antaranya doa bersama, aksi 1000 lilin, penggalangan koin solidaritas, dialog publik, serta orasi kebangsaan. Acara ini digagas sebagai bentuk keprihatinan atas situasi demokrasi di Indonesia yang dinilai sedang mengalami kemunduran.

Fokus Kegiatan
Dalam doa bersama tersebut, para peserta mendoakan sejumlah korban yang disebut menjadi simbol perjuangan demokrasi dan kemanusiaan, di antaranya:

Sahabat Affan Kurniawan – Ojek online, pejuang korban represif aparat kepolisian.

Muh Akbar Basyri (Abay) – Staf Humas dan Protokoler Set DPRD Kota Makassar.

Sarinawati – Staf Set DPRD Kota Makassar.

Saiful Akbar – Plt Kasi Kesra Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar.

Rusdamiansyah – Pengemudi ojek online di Makassar.

Sumari – Penarik becak.

Rheza Sendy Pratama – Mahasiswa Amikom.

Mereka disebut dalam doa bersama sebagai bentuk penghormatan dan solidaritas terhadap korban dugaan tindakan represif dan pembatasan kebebasan berekspresi.

Pernyataan Peserta Aksi
Koordinator aksi menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi ruang konsolidasi dan refleksi atas berbagai persoalan demokrasi di Indonesia.

“Doa bersama dan aksi ini adalah bentuk kepedulian terhadap kondisi bangsa. Kami menilai demokrasi sedang menghadapi tantangan serius. Negara harus hadir untuk melindungi rakyat, bukan justru membatasi kebebasan dan melakukan tindakan represif,” ujarnya perwakilan dari cipayung plus lampung.

Selain itu, peserta aksi juga menegaskan bahwa kebebasan berpendapat merupakan hak setiap warga negara yang dijamin oleh konstitusi.

Organisasi yang Terlibat
Beberapa organisasi mahasiswa dan elemen masyarakat yang tergabung dalam kegiatan ini antara lain:
PKC PMII
PW KAMMI
DPD GMMI
Koordinator GMKI
Badko HMI
LMND
DPD IMM, KMHDI, PMKRI
dan sejumlah komunitas aktivis lainnya.

Penyalaan 1000 lilin dalam kegiatan ini dimaknai sebagai simbol perjuangan, solidaritas, dan harapan untuk mengembalikan marwah demokrasi di Indonesia. Para peserta berharap aksi ini dapat menjadi pengingat bagi pemerintah dan aparat penegak hukum untuk lebih menghormati hak-hak masyarakat sipil.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *