HMI Desak Evaluasi Menyeluruh Kinerja BNN Lampung

Bandar Lampung,(kaganga.id) – Kepala Bidang Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bandar Lampung, Ahmad Rizki Rinanda, melayangkan kritik keras terhadap kinerja Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung (BNN Lampung). Ia menilai, meski BNN Lampung rutin merilis pengungkapan kasus, persoalan narkoba di Lampung masih jauh dari kata selesai.

Ahmad Rizki menilai kinerja BNN Lampung cenderung setengah hati. Ia menyoroti bahwa penanganan kasus narkoba sering kali tebang pilih, diskriminatif, dan tidak transparan.

“Kasus kecil dan pelaku lapangan memang ditindak, tapi jaringan besar yang melibatkan pihak berpengaruh jarang disentuh serius. Bahkan ada kesan penanganan melemah jika menyangkut kalangan tertentu. Hal ini merusak kepercayaan publik terhadap lembaga pemberantasan narkoba,” tegasnya senin (8/9/2025)

Ia menambahkan, praktik penangkapan yang dilakukan BNN kerap tertutup dari publik.

“Penangkapan yang tidak transparan hanya memunculkan kecurigaan masyarakat bahwa ada kasus yang sengaja diperlambat atau bahkan ditutupi,” ujarnya.

Atas dasar itu, HMI Cabang Bandar Lampung mendesak agar dilakukan evaluasi menyeluruh di tubuh BNN Provinsi Lampung, mulai dari strategi pemberantasan, transparansi kasus, hingga integritas aparatnya.

“BNN Lampung harus berani dievaluasi secara total. Jika tidak ada evaluasi, kinerjanya hanya akan stagnan dan narkoba semakin merajalela di Lampung,” desak Ahmad Rizki.

Selain evaluasi, ia menekankan bahwa langkah preventif harus menjadi prioritas. Edukasi, sosialisasi, dan pemberdayaan masyarakat dinilai lebih efektif dibanding hanya mengandalkan penindakan.

“Narkoba adalah ancaman lintas generasi. BNN harus berkolaborasi dengan kampus, organisasi pemuda, dan masyarakat akar rumput. HMI siap menjadi mitra dalam upaya penyuluhan dan kampanye anti-narkoba,” jelasnya.

Namun, ia menegaskan HMI akan tetap bersuara kritis jika BNN hanya bekerja setengah hati.

“Kami tidak akan diam. Narkoba adalah musuh bersama, maka pemberantasannya harus dilakukan dengan komitmen penuh, transparan, tanpa diskriminasi, dan tanpa tebang pilih,” pungkas Ahmad Rizki.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *