Bandar Lampung — Penyidikan kasus dugaan korupsi SPAM kian menguat, Bupati Pesawaran, Nanda Indira, dipanggil kembali dan menjalani pemeriksaan maraton di Kejaksaan Tinggi Lampung sejak pagi.
Kehadirannya hari ini menandai semakin seriusnya langkah penyidik mengurai alur dugaan penyimpangan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Pesawaran.
Pemeriksaan berlangsung di ruang Aspidsus dengan pengawalan ketat. Awak media yang memadati area sejak pagi memantau setiap pergerakan pejabat dan pihak terkait yang keluar masuk ruang penyidik, namun tak ada satu pun yang berani buka suara soal materi pemeriksaan.
Sekitar pukul 12.00 WIB, Nanda keluar dari ruang pemeriksaan. Wartawan langsung mengejar, namun Bupati Pesawaran itu memilih menghindar.
“Nanti ya, saya makan dulu,” ucapnya singkat sambil mempercepat langkah menuju ruang PTSP, enggan menanggapi pertanyaan lanjutan.
Hingga berita ini diterbitkan, Kejati Lampung belum memberikan keterangan resmi mengenai perkembangan pemeriksaan maupun kemungkinan adanya penetapan status hukum terhadap pihak-pihak yang diSebelumnya
Sebelumnya, penyidik Pidsus Kejati Lampung terus mendalami dugaan TPPU dalam kasus korupsi proyek SPAM Pesawaran. Dalam proses itu, penyidik menyita 40 tas branded bernilai ekonomis tinggi, dengan total taksiran mencapai Rp800 juta.
Puluhan tas mewah berbagai merek ternama seperti Hermes, Chanel, LV, Gucci, Prada, Fendi, dan YSL itu diduga milik Bupati Pesawaran Nanda Indira Bastian, yang merupakan istri tersangka kasus SPAM, Dendi Ramadhona. (Hen)














